HOME PASANG IKLAN BERITA PENGELASAN ABOUT ME

Friday, 25 May 2012

KLASIFIKASI PELUMAS



API (American Petroleum Institute), ASTM (American Society for Testing and Materials) dan SAE (Society of Automotive Engineers) membentuk sistem klasifikasi pelumas API bersama-sama. Sistem klasifikasi itu merupakan suatu cara untuk mengklasifikasi pelumas menurut kualitas kinerjanya serta keterkaitannya dengan jenis tugas yang dimaksud.
Klasifikasi “S” service station/mesin pengapian busi :
Hanya 4 (empat) klasifikasi API “S” service kategori SJ, SH, SL dan SM (pemakaian terbatas) sekarang ini yang masih ada.
API memutuskan untuk memindahkan langsung dari API Service Classification SH ke SJ guna menghindari kebingungan dengan singkatan SI yang dipergunakan untuk the System International d’Unites (International System for Units) dan “pengapian busi
     SJ untuk Gasoline Engine Warranty Maintenance Service 1996
API SJ dan sebelumnya yang beroperasi dengan prosedur pemeliharaan yang direkomendasikan pabrikan kendaraan. Tersedia pertama mulai tanggal 15 Oktober 1996, pelumas dari kategori ini melebihi persyaratan kinerja minimum dari API Service Kategori SH utamanya dalam sifat distilasi dan tingkat penguapan. Ditambah memenuhi persyaratan bench test untuk wet filterability, gelation index, pembentukan buih dalam temperatur tinggi, dan pembentukan deposit temperatur tinggi. API Service kategori SJ juga memperkenalkan suatu batas kandungan fosfor sebesar 0.10 mass %. API Service kategori SJ dapat dipergunakan di mana API SH, SG dan kategori sebelumnya  telah direkomendasikan.
     SL-2001 Tugas Mesin Bensin
Katagori SL diambil untuk memberikan depskripsi tentang pelumas mesin bensin yang dipergunakan dalam tahun 2001. Ini dipergunakan khususnya untuk tugas mesin bensin dewasa ini atau kendaraan penumpang sebelumnya, kendaran sport, vans dan truk ringan yang beroperasi sesuai prosedur pemeliharaan yang disarankan oleh pembuat kendaraan. Pelumas yang memenuhi persyaratan API SL telah diuji sesuai standard American Chemistry Council (ACC) Product Approval Code of Practice and Testing Guidelines.

D. Pokok-pokok Pelumasan Yang Benar

     • Pastikan bahwa jenis pelumas yang digunakan sesuai untuk setiap titik/bagian pelumasan   
        sesuai rekomendasi pembuat mesin.
     • Berikan pelumasan atau penggantian pada selang waktu yang tetap sesuai rekomendasi   
        pembuat mesin.
     • Berikan pelumasan atau penggantian pelumas dengan cara yang tepat dan sesuai
        petunjuk OMM ( Operation And Maintenance Manual ).
     • Berikan pelumasan dalam jumlah yang tepat sesuai petunjuk perawatan dan    
        pengoperasian.
     • Jaga agar pelumas tetap bersih dengan cara menutup tempatnya dan menjaga kebersihan
        ruang penyimpanannya.
     • Berikan pelumasan dengan peralatan yang bersih dan cegah terjadinya kontaminasi
        pelumas.

E. Penyimpanan dan penanganan pelumas.

                Pelumas sedapat mungkin di bawah atap sehingga tidak terpengaruh cuaca. Apapun    
      bentuk kemasan / tempat pelumaa bila sudah pernah dibuka dan isinya sudah dipakai  
      haruslah ditutup kembali. Bila penyimpanan drum yang belum dibuka diluar tidak dapat
      dihindarkan maka beberapa tindakan pencegahan harus dilakukan. Yaitu:
      • Drum sebaiknya disimpan dengan posisi tidur, dengan posisi tutup membentuk garis.   
         horizontal ( jam tiga atau sembilan).
      • Bila oleh suatu sebab drum harus disimpan berdiri, drum harus terlepas dari tanah dan
        dilepaskan dengan posisi terbalik ( tutup dibawah ). Bila tidak mungkin posisikan drum  
        miring agar air hujan tidak mengenai tutup.
      • Gunakan lap untuk membersihkan hose, pipa atau peralatan lain, tetapi jangan gunakan
         lap dari bahan katun wool lepas yang cenderung meninggalkan serat pada saat  
        digunakan lap.

No comments:

Post a Comment

Berkomentarlah yang sopan.
Komentar anda sangat membantu Admin untuk Pengembangan Blog ini